Kamis, 11 Desember 2014

Sengketa Tanah Kampung Gondang,Jakarta Barat

Jumat , 12/12/2014 14.01 WIB | Karina Ayu  – 9news.com

Jakarta – sengketa tanah yang terjadi dikampung gondang tak kunjung tuntas dan membuat warga sekitar resah (3/12/2014)

Sengketa ini terjadi lebih dari 20 tahun ,tetapi sekarang-sekarang ini sering  timbul,banyak pihak yang mengaku memiliki tanah tersebut dari pihak ahli waris,pengusaha cina (ahok),Pemda,dan H.Dadang Mait.
Nahrawi,perwakilan dari ahli waris menjelaskan sengketa tersebut sudah terjadi sejak lama, ia  merasa tidak pernah mendatangani atau menjual kepihak siapa pun, tetapi dilain pihak mereka mempunyai bukti admisnistrasi yang kuat untuk memiliki tanah tersebut.dari pihak ahli waris itu sendiri sudah mengajukan kepengadilan tinggi Jakarta Barat,tetapi putusannya ditolak lalu mereka mengajukan banding diMakamah Agung,sekarang dalam proses pendaftaran.“refisi untuk pembetulan administrasinya yaitu  ahli waris semestinya untuk tidak bersengketa artinya ahli waris tidak lagi mengaku-ngaku karna ia juga sadar orang tuanya dulu pernah jual, kalau seumpanya tidak tahu lalu ia menguasai lahannya tentu ada satu itung-itungan dong, ada satu kebijaksanaan dari yang pernah jual,kalau pernah dijual gak mungkin dijual semuakan jadi artinya masih ada  yang tersisa jadi ukur ulang kembali dan ditandatangani kembali disaksikan oleh pejabat-pejabat  yang berkaitan dengan tanah,” ujar Nahwari

Penjaga tanah dari salah satu pihak yang bertikai yaitu shaleh mengungkapkan “ kalau kepengenan saya mah begini, kalau umpama tanah ini menjadi sengketa diantara kubu H.Dadang Mait dengan Ahok yang kepengenan mah biar rembuk atau punya tanah seluas berapa , apa mau dibayar begitu jadi gak adu argumen,kekerasan biar adem ayem,”
Yanti, salah satu seorang warga dari kampung gondang merasa terganggu dan dirugikan dengan terjadinya sengketa tanah tersebut,yanti menyatakan “ baiknya sih mendingan dirapiin aja,beresin aja sama-sama damai gitu terus warga dikasih berapa, kan sama-sama enakkan, kalau kayak gini berantem-berantem mulu, gak rapi-rapi,” ungkapnya.


Dengan kejadian tersebut warga hanya mengharapkan kejelasan status dari tanah kampung gondang dari pemerintah agar tidak terjadi perselisihan yang terus – menerus.


(lrs)

0 komentar:

Posting Komentar