Kamis, 11/12/2014 13.08 WIB | Monika – 9news.com
Tanggerang
– Sanggar Mulyo Larasati Budaya , merupakan salah satu sanggar di daerah
tanggerang dengan beranggotakan 20
orang , sanggar ini masih melestarikan
musik gamelang dari tahun 2005 hingga saat ini
.
Mulyono
merupakan pendiri sanggar ini, mengakui bahwa saat sanggar ini berdiri ,memiliki
anggota berjumlah 40 orang hal tersebut membuat Mulyono membagi menjadi 2 grup
, di karnakan masalah waktu dan pekerjaan para anggotanya menjadikan sanggar
ini hanya memiliki 1 grup saja,namun hal ini tidak membuat Mulyono menyerah dan
masih melestarikan musik gamelan jawa hingga saat ini . “ anggotanya disini
kurang lebih ada 20 , jadi waktu saya awal- awal buka 40 orang tapi yaitulah
kendalanya di jakarta ini ya memang waktu , memang pekerjaan , memang jarak
jadi lama – lama menyusut tapi puji tuhan masih ada satu grup,“ ungkap bapak 40 tahun saat ditemui di
sanggarnya ,Jumat ( 5/11/2014 ) .
Saat
di tanya mengenai perhatian anak muda terhadap musik gamelang , Mulyono sendiri mengatakan pernah mengajak
anak muda betawai di sekitar sanggar
untuk acara 17 agustus, namun karena terhalang oleh dana yang menjadi
suatu hambatan . “ jadi kira-kira tahun 2007 , 2008 itu sempat saya melatih
anak- anak sekitar sini , terutama anak- anak kami dan bahkan separuh dari
penabuh ini adalah anak- anak betawi , bahkan semat acara 17 san itu kita
tampilkan , ya cukup antusias juga ya tetapi ya itulah namanya gamelan jawa
agak susah, memang susah dari tehnik tabuhnya susah , perawatanya susah apalagi
untuk mengembangkan ya terbatas dana ,” imbuh dia .
Jamil
selaku anggota senior di sanggar ini menambahkan , karena kurangnya soialisasi
terhadap anak – anak muda mengenai musik gamelan membuatnya kurang tertarik
dengan musik gamelan ini . “ Ehh mungkin terutama kurang apa ya,sosialisasi
terhadap anak – anak remaja sekarang , ehh sehingga kurang tertarik mengikuti
acara ini, musik gamelan ini,” . Ujarnya di saat sela –sela latihan .
Seperti,
Kiki remaja berumur 15 tahun ini mengungkapkan , bahwa diriya sering
mendegarkan musik gamelan ini pada malam hari di saat para anggota sanggar
mulyo larasati budaya sedang berlatih , walau tertarik dengan musik ini , kiki
mengakui dirinya tidak bisa membagi waktu dengan kegiatan sekolahnya . “ Kalo
malem- malem si sering ngedenger kaya orang main gamelan gitu, sering latihan
denger , sebenernya si pengen tapi gara-gara ya karna masih sekolah waktunya
belum bisa ngatur ,“ . Ucapnya
(coss)
0 komentar:
Posting Komentar