Kamis, 11/12/2014 13.08 WIB | Monika –
9news.com
Jakarta -
Dengan wajah menyerupai seseorang pendekar Betawi dan hiasan di atas rambutnya
membuat ondel-ondel menarik untuk di lihat , saat ini ondel-ondel bisa kita lihat
di jalan dengan sekelompok orang yang
memakai ondel-ondel di dalamnya serta di
iringi musik Betawi dan beberapa orang di sekitarnya memberikan beberapa uang seperti
layaknya seseorang pengamen .
Beberap warga betawi ramai memperbincangkan masalah ini salah satunya adalah Dewi seorang
warga betawi di daerah Meruya Selatan Jakarta Barat , Dewi beranggapan jika ondel-ondel yang biasanya ia lihat di sebuah pesta pernikahan
masyarakat Betawi dan bukan di jalanan , Dewi juga menambahkan bahwa
masyarakat betawi tidak ada yang mengamen
seperti ini . “ Mestinyakan dia buat dibudayakan ,gak boleh buat jalan gitu ,
mestinya tuh di pajang , terus gak ada tuh istilahnya orang betawi tuh
gamen gak ada ceritanya begitu , lah dia
ngamen cari – cari duit , joget sono , joget sini, tuh mah kalo dia buat orang
hajatan doang ,“ Kata wanita berumur 25 tahun ini .
Beda
halnya dengan Dewi , Irfan setuju-setuju saja dengan hal ini menurutnya ondel-ondel menggamen untuk memperlihatkan kebudayaan betawi ke semua orang dan juga
membantu seseorang mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari .“ Ya setuju,
setuju aja untuk mengenang eh mengenang apa kebudayaan betawi , ehh yee bisa
bakal cari duit, juga bakal makan ,“ Ungkap pria 39 tahun ini dengan logat Betawinya
.
Menanggapi masalah ini Aji yang merupakan pendiri
sanggar Stambul Murni di daerah meruya selatan , Mengungkapkan bahwa ondel-ondel mengamen memang
banyak menuai Pro dan Kontra di kalangan Masyarakat , menurutnya selagi tidak
memaksa seseorang memberikan uang dan juga tidak menjatuhkan budaya betawi hal
ini boleh – boleh saja ,beliau juga menambahkan jika bisanya seorang pengemis
tidak menampilkan sesuatu ,beda dengan ondel – ondel yang menampilkan
keratifitas .
“
Kalo pengamen memang ada yang pro dan ada yang kontraa, kontra ya , kesanya
kalo ngamen ini artinya secara tidak langsung ,artinya menjatuhkan budaya itu
sendiri , tapi pandangan berbeda kalo menurut saya,pandangan yang lain mungkin
tidak mengerti apa itu mengamen , pengemis itukan tidak berbuat sesuatu kalo
saya ehmm mengamen itu buat sesuatu menampilkan kreasi anak – anak bukan
meminta tapi ada , ada subangsi yang tidak
memaksa dan ini juga bukan , bukan ,kalo menurut saya ini boleh – boleh saja
tapi sepajang tidak mementingkan kepentingan umum lain ,beda halnya mengamen
itu dengan membawa ondel – ondel sifatnya memaksa dan juga menjatuhkan budaya
kita ,saya pribadi tidak setuju,“
Pungkasnya saat ditemui di sanggar miliknya ,Rabu
( 26/11/2014) .
(coss)
0 komentar:
Posting Komentar